JenisGelombang Gempa bumi. Gelombang P atau biasa disebut gelombang Utama (Primary wave) atau gelombang kompresi (compressional wave), yaitu merupakan gelombang longitudinal dan gelombang tercepat, dengan kecepatan ±6 km/detik. Gelombang S biasa disebut gelombang kedua (Secondary wave) atau shear wave, merupakan gelombang transversal; yang
GayaAsal Bentuk Permukaan Bumi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, relief atau bentuk permukaan bumi disebabkan oleh dua gaya asal, yakni gaya asal dalam (endogen) dan gaya asal luar (eksogen). Dua gaya asal ini menghasilkan bentuk permukaan bumi yang bervariasi, mulai dari datar, bergelombang, tinggi dan juga rendah.
Lempengbumi adalah lithosfer yang bergerak di permukaan bumi (Baca: Pengertian Tektonik Lempeng - Jenis dan Pembagiannya ). Gempa bumi adalah salah satu dari tenaga endogen, dan juga menjadi salah satu dari bencana alam yang ada di bumi. gempa bumi tidak dapat diprediksi. Akan tetapi gempa bumi dapat diukur melalui alat bernama seismometer
Vay Tiền Nhanh. LIRIK Ledakan Lawatan - Men Of God SETIAP KU MENATAP MATAMU KUMELIHAT DALAMNYA RINDUMU KETIKA KU MENYENTUH RELUNG HATIMU KUMELIHAT DALAM SAKITMU DAN JERITANMU 'TUK SELAMATKAN JIWA-JIWAKU T'RIMA KUASA MENGGETARKAN DUNIA GELOMBANG API MENYAMBAR SUNGAI MUJIZAT MENGALIR MEMBANJIRI BUMIGELOMBANG LAWATAN MENYERBU BUMI KUASA MUJIZAT SEDANG TERJADI BERHEMBUSLAH BERHEMBUS ROH KUDUS Popular posts from this blog LIRIK Mahligai - Men Of God Selamanya kita 'kan bersama Selamanya kita 'kan menyatukan hati dan derap Selamanya kita lewati semua kemustahilan Jadi keajaiban Selamanya kita diikat Dengan darah dan destiny Selamanya kita menyatu Dengan Bapa, Putra, Roh Kudus Sampai kami melihat milyaran jiwa diselamatkan Di zaman ini Selamanya sampai dalam kekekalan Kita masuk dalam mahligai cinta LIRIK Kubawa Yang Terbaik - Youth Revival Bandung YRB Tuhan ku datang ke hadiratMu Membawa persembahanku Membawa seg'nap hidupku Kuletakan diatas altarMu Inilah rindu ku 'tuk Kau pakai hidupku Untuk kemuliaan namaMu Ku bawa yang terbaik bagi Mu S'bagai korban cinta dari hidupku Ku b'rikan persembahanku 'tuk Kasihku Bukan yang sempurna namun segalanya Inilah seg'nap hidupku LIRIK Endless Love - Men Of God KasihMu begitu besar Belas kasihanMu membuatku tersungkur KasihMu begitu besar Kasih sayangMu mengisi relung hatiku Tuhan Cinta yang 'tak pernah berujung Menungguku kembali padaMu Cinta yang tak pernah berakhir Menantikanku s'lamanya Cinta yang 'tak pernah berujung Memelukku selalu Cinta yang 'ak pernah berakhir Menantikanku s'lamanya Cinta yang 'tak pernah berujung Menungguku di ruang Maha KudusMu Cinta yang 'tak pernah berakhir Menjaminku 'tuk s'lamanya Cinta yang 'tak pernah berujung Menungguku selalu Cinta yang 'tak pernah berakhir Menantikanku s'lamanya Endless love AgapeMu Sampai hati kami s'perti hatiMu Tuhan Endless love AgapeMu Sampai cinta kami seperti cintaMu Endless love AgapeMu Sampai kami berkorban Cinta yang 'tak pernah berujung Memelukku selalu Cinta yang 'tak pernah berakhir Menantiku 'tuk kembali Cinta yang 'tak pernah berujung Memelukku selalu Cinta yang 'tak pe
Gelombang panas tengah melanda dua kutub bumi secara hampir bersamaan. Kejadian ini membuat temperatur kawasan Antarktika di belahan bumi selatan dan Arktik di utara masing-masing mencapai 47°C dan 30°C lebih tinggi dibandingkan keadaan normal. Fenomena ini amat ganjil. Apalagi, kawasan Antarktika tengah memasuki musim dingin yang gelap lantaran bumi memasuki fase equinox – ketika matahari berada di atas garis khatulistiwa. Kawasan Arktik pun baru beranjak sebentar dari musim dinginnya. Apakah kejadian di kedua kutub tersebut saling berhubungan? Kita belum tahu, kemungkinan besar kebetulan semata. Yang pasti, sistem cuaca di Antarktika dan Arktik berhubungan erat dengan kawasan terdekatnya, bahkan terkadang sampai daerah tropis. Lalu, apakah perubahan iklim menjadi biang keladinya? Bisa jadi. Meski masih terlalu dini untuk dipastikan, kita tahu bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan intensitas gelombang panas sampai ke kawasan kutub. Laju pemanasan di kawasan tersebut juga lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Karena itu, mari kita uraikan apa saja penyebab anomali ekstrem di masing-masing kutub, serta bagaimana dampaknya pada kehidupan satwa di dalamnya seperti penguin ataupun beruang kutub. Pada waktu seperti ini, anak penguin Adélie sedang meninggalkan sarang untuk berburu di laut sendirian. Shutterstock Apa yang terjadi di Antarktika? Gelombang panas di Antarktika dipicu oleh aliran udara bertekanan tinggi dan bergerak lambat di belahan tenggara Australia. Aliran tersebut membawa begitu banyak udara hangat nan lembab ke dalam Antarktika. Hal ini ditambah lagi dengan adanya aliran udara bertekanan rendah dengan intensitas tinggi di sebelah timur kawasan tersebut. Aliran ini membuat pemanasan kian parah karena tebalnya tutupan awan di dataran es Antarktika sehingga panas terperangkap di permukaan. Awan badai baru-baru ini di Antarktika Timur. Barry Becker, Author provided Padahal, musim gugur masih tersisa di Antarktika. Artinya, temperatur di dalam kawasan tersebut saat ini semestinya tidak bisa melelehkan gletser ataupun tutupan es. Walau begitu, bukan berarti suhu setempat tidak bisa naik secara mendadak. Misalnya, kawasan Vostok yang berada di tengah-tengah dataran es mencatatkan temperatur tertinggi sebesar Angka tersebut 15°C lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya sekitar Stasiun penelitian cuaca Italia-Perancis, Concordia, yang berada di dataran tinggi Antarktika, juga tengah mengalami temperatur yang lebih tinggi 40°C dari kondisi rata-rata pada bulan Maret. Anomali suhu udara di Antartika pada ketinggian 2m di atas permukaan tanah, 18 Maret 2022. Di pesisir Antarktika, hujan juga turun. Padahal, kejadian tersebut bukanlah fenomena reguler di Kutub Selatan. Hujan ini utamanya disebabkan oleh aliran atmosferik yang sangat sempit dan membawa uap air dari lautan yang hangat. Aliran yang kerap ditemukan di tepian sistem udara bertekanan rendah ini dapat membawa begitu banyak air hingga radius yang sangat luas. Skala penyebarannya bisa mencapai sebesar benua. Meski jarang terjadi, aliran atmosferik ini – yang juga meluapkan salju lebat – dapat mempertebal lapisan es di Antarktika. Sayangnya, ketika temperatur permukaan Antarktika naik sedikit dari titik 0°C, aliran ini tidak akan menurunkan salju, melainkan air. Pada 14 Maret silam, stasiun penelitian Australian Casey Station mencatat temperatur maksimum sebesar -1,9°C. Temperatur terus menanjak hingga ke sebesar 5,6°C pada dua hari berikutnya. Ini adalah gelombang panas edisi kedua di Casey Station dalam dua tahun terakhir. Pada Februari 2020, Casey mencatat temperatur 9,2°C, diikuti oleh level tertinggi yang mengagetkan, sebesar 18,3°C di Semenanjung Antarktika. Read more Anatomy of a heatwave how Antarctica recorded a day last month Bagaimana dampaknya pada kehidupan di Antarktika? Penguin Adelie, pengnghuni kawasan pesisir Antarktika baru saja menyelesaikan siklus perkembangbiakannya. Untungnya, anak-anak penguin jenis ini sudah turun ke laut untuk mulai berburu makanan sendiri, sehingga mereka tak terimbas gelombang panas. Hujan mungkin bakal berdampak pada kehidupan tanaman setempat, seperti lumut. Pasalnya, lumut Kutub Selatan ini tengah berada dalam fase pengeringan untuk persiapan musim dingin. Kami juga belum mengetahui apakah dampak ini cukup merusak lumut, setidaknya sampai kami mengunjunginya pada musim panas tahun ini. Salju di hamparan lumut di luar stasiun penelitian Casey, 21 Maret 2022. Chris Gallagher Bagaimana dengan Arktik? Kawasan Arktik juga mengalami pola cuaca serupa. Aliran udara bertekanan rendah dengan intensitas tinggi terbentuk di sebelah utara kawasan pesisir timur Amerika Serikat AS. Aliran atmosferik juga terbentuk dan bersinggungan dengan aliran udara bertekanan tinggi yang ada di dekatnya. Fenomena di atas menjadi saluran sempit udara hangat yang mengalir menuju kawasan Arktik. Kawasan Svalbald di sebelah utara Norwegia, mencatat rekor suhu tertinggi sebesar 3,9°C. Peneliti AS menyebut aliran udara bertekanan rendah sebagai bom siklon. Pasalnya, aliran ini sangat cepat membentuk ledakan-ledakan badai, hingga akhirnya disebut sebagai “bombogenesis”. Anomali suhu udara Arktik pada 2 meter di atas permukaan tanah pada 17 Maret 2022. Kondisi es laut lapisan es yang menutupi laut pada musim dingin tahun ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sementara di darat, intensitas hujan tahun ini di seluruh kawasan Greenland sudah memecahkan rekor. Jika kondisi hangat menyebabkan es laut meleleh lebih dini, maka dampak buruknya bisa berimbas ke hewan setempat. Misalnya, bagi beruang kutub, es laut adalah lokasi yang penting untuk berburu anjing laut ataupun melakukan perjalanan jarak jauh. Lapisan es Kutub Utara yang meleleh lebih dini berdampak serius bagi beruang kutub. Shutterstock Jangan lupa bahwa kawasan Arktik juga dihuni manusia, termasuk masyarakat asli setempat. Kehilangan es laut akan mengganggu kegiatan perburuan maupun aktivitas tradisional mereka. Bom siklon juga menyebabkan cuaca lebih ganas di belahan bumi utara yang lebih banyak dihuni mahluk hidup. Misalnya, di sebelah utara Norwegia, bunga-bunga bersemi tiga pekan lebih awal karena anomali cuaca menghangatkan temperatur setempat. Pertanda untuk masa depan Pemodelan menunjukkan, dalam skala luas, fenomena cuaca dan iklim akan menjadi lebih bervariasi. Artinya, gelombang panas ini bisa jadi salah satu tanda yang bisa terjadi lagi di masa depan akibat perubahan iklim. Kawasan Arktik mengalami pemanasan dua kali lebih cepat dibandingkan belahan dunia lainnya. Pasalnya, es laut yang mencair menimbulkan lautan yang lebih luas di sekitarnya. Lalu, lantaran warnanya yang lebih gelap, lautan menyerap lebih banyak panas ketimbang memantulkannya. Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim IPCC menaksir es laut Arktik terus meleleh. Bahkan, kawasan ini bisa mengalami kondisi musim panas bebas es laut pada dekade 2050-an. Masa depan Antarktika pun nyaris seperti pinang dibelah dua. IPCC melaporkan pemanasan global sekitar 2 - 3°C pada abad ini akan menghilangkan mayoritas tutupan es di Antarktika Barat. Upaya penurunan emisi global ke titik nol yang dilakukan dengan cepat mudah-mudahan akan membantu kita lolos dari dampak terburuk perubahan iklim.
Keberadaan gelombang gravitasi mula-mula diprediksi oleh Albert Einstein 100 tahun lalu. Inilah tantangan besar bagi para ilmuwan untuk membuktikannya. Bukti pertama eksistensi gelombang gravitasi baru ditemukan tahun 2015 di bumi. Tepatnya di instalasi Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory LIGO sebuah proyek penelitian internasional yang bermarkas di Amerika Serikat. Instalasi ini memiliki dua detektor atau antena yang terpisah jarak kilometer, satu di Washington dan yang lainnya di negara bagian Gravitasi Ungkap Rahasia SemestaTo view this video please enable JavaScript, and consider upgrading to a web browser that supports HTML5 video Gelombang gravitasi tercipta jika dua lubang hitam bertabrakan di luar angkasa. Jika para ilmuwan berhasil membuktikan eksistensi gelombang ini, diharapkan banyak rahasia alam semesta bisa terkuak dan lebih dipahami. Temuan yang dilacak LIGO merupakan fenomena yang terjadi di lokasi sejauh 1,3 hingga 3 milyar tahun cahaya dari bumi. Pelacakan akan rambah Antariksa Selain detektor di bumi, kini badan antarika Eropa - ESA menyiapkan pelacakan dengan wahana laboratorium luar angkasa. Diharapkan dengan sistem pelacakan di antariksa, hasil pembuktian eksistensi gelombang gravitasi akan makin akurat. eLISA singkatan dari Evolved Laser Interfermetry Space Antenna, oleh ESA disebut proyek LISA. Inti dari sistem tersebut adalah tiga satelit yang masing-masingva terpisah jarak 2,5 juta kilometer. Ketiga satelit terkoneksi lewat pancaran laser, yang bisa mengukur jarak sangat akurat. Jika ada gelombang gravitasi melintas di jalur koneksi laser, maka pengukuran jarak antara satelit akan berubah. Detektor di masing-masing satelit akan merekam secara akurat pola dari gelombang gravitasi ini. Dengan proyek Eropa yang akan diluncurkan 2034 itu, para ilmuwan mengharap akan makin banyak misteri jagat raya yang akan terkuak. Fabian Schmidt as/vlz
gelombang lawatan menyerbu bumi